Wednesday, August 29, 2012

Dan akhirnya Allah pun mengambilnya kembali dariku....

Posting terakhirku disini adalah tentang betapa bahagianya aku diberi amanah lagi oleh Allah SWT untuk memiliki buah hati lagi dengan dikaruniai kehamilan ke-3. Namun nampaknya Allah pun berkehendak lain. Senin sore, 27 Agustus 2012, Dia mengambilnya kembali dariku :'(.

Semua sesal berkecamuk di dada, ahh... andai saja aku lebih manut pada suamiku untuk tidak mudik kemarin, mungkin janinku masih dengan nyamannya ada di rahimku. Andai saja.. andai saja... beribu andai menari-nari di benakku yang membuat dada ini semakin sesak. Tangisan yang tiada henti pun mewarnai setiap malamku. Ya Allah, betapa sulit diri ini untuk ikhlas menerima takdirMu, betapa berat rasanya menerima kenyataan bahwa calon anakku sudah kembali padaMu... :'(.

Minggu malam, 26 Agustus 2012 aku dikejutkan dengan flek coklat ketika aku buang air kecil.  Sontak aku langsung berteriak memanggil suamiku.  Pengalaman flek sewaktu hamil Gendhis membuatku terlalu mengentengkan hal tesebut dan memutuskan untuk bedrest tanpa buru-buru memeriksakannya ke RS malam itu, pikirku tunggu besok saja pada saat dokter Spog ku praktek.  Tapi, alangkah terkejutnya aku ketika pukul 4 pagi, 27 Agustus 2012, darah segar memenuhi pakaian dalamku. Nyaris pingsan rasanya aku melihatnya dan aku pun langsung menangis sejadi-jadinya.  Saat itu juga aku, suami dan anak-anakku bergegas pergi ke RS. Harap-harap cemas aku memasuki ruang UGD RSIA Hermina Bogor dan kuceritakan pada dokter jaga apa yang kualami.  Tak disangka, aku langsung digiring ke ruang VK, ruangan dimana orang-orang biasa melahirkan. Ya Allah, jangan Engkau renggut dulu janin ini sekarang, aku terus membatin sambil tak henti istighfar. Airmata terus mengalir deras tanpa bisa kutahan.

Di ruang VK, aku diperiksa oleh seorang bidan. Dunia sekan runtuh ketika tiba-tiba dia mengatakan. 'Bu, jaringannya sudah keluar, kita tunggu dokter untuk memastikan apakah ini bisa dipertahankan atau tidak ya bu. Nanti diperiksa melalui USG'.  Aku terus bertanya, apa yang dimaksud dengan jaringan tersebut. Ternyata, itu adalah jaringan janin berupa kantung kehamilan dan isinya yang sudah luruh. Aku semakin menangis sambil berharap hal ini bukanlah nyata. Berharap ketika dokterku datang, dia berkata bahwa bayiku baik-baik saja. Tapi harapan itu sirna sudah ketika dokter tiba dan menunjukkan layar bahwa bayiku sudah tiada. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Begitu cepat kamu pergi dari rahim mami dek, ratapku dalam hati.

Pukul 16.30, 27 Agustus 2012, aku bersiap memasuki ruang OK untuk proses kuret agar sisa-sisa jaringan janinku bisa dibersihkan secara maksimal. Berpakaian serba hijau, aku memasuki ruangan tersebut dengan hati kelu, dingin, sedingin ruangan tersebut. Ahhh, terakhir kali aku masuk ke ruangan ini adalah pada saat berjuang melahirkan Gendhis, tapi kini... aku masuk ke ruangan ini untuk sesuatu yang sudah pergi dari hidupku. Aku terus meratap dalam hati sampai akhirnya hilang kesadaran dan tersadar beberapa jam kemudian di ruang pemulihan. Ya... kamu sudah benar-benar pergi dari rahim mami dek... :'(

Berat.. berat sekali rasanya, bahkan hingga hari ini... Ya Allah, berilah hamba kekuatan dalam menghadapi ujianMu ini....

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...